Mahasiswa Pendidikan Biologi UNIPMA Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
Minyak jelantah yang biasa dibuang begitu saja kini punya nilai baru di tangan mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun). Lewat kegiatan pelatihan kewirausahaan bertajuk “Amfibi Berkreasi, Nyalakan Inspirasi”, Divisi Kewirausahaan Amfibi sukses menggagas pembuatan lilin aromaterapi dari limbah rumah tangga berupa minyak bekas pakai.
Kegiatan ini digelar di Cendekia Kids School Madiun pada Sabtu, 17/05/2025, kemarin. Diikuti oleh mahasiswa semester 2, 4, dan 6, pelatihan ini menjadi ajang pembelajaran langsung tentang bagaimana limbah bisa disulap menjadi produk ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.
Kaprodi Pendidikan Biologi, Joko Widiyanto, S.Pd., M.Pd., hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Beliau memberikan materi lengkap mulai dari deskripsi produk, proses pembuatan, hingga strategi pemasaran lilin aromaterapi berbasis minyak jelantah. Tidak sekadar teori, mahasiswa juga terlibat aktif dalam praktik pembuatan lilin, mulai dari tahap penyaringan minyak, pencampuran bahan pewangi alami, hingga pencetakan.
Ketua pelaksana kegiatan, Ayunda Puspa Dwi Prihandari, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis sekaligus membuka cakrawala mahasiswa terhadap pentingnya pengelolaan limbah secara kreatif dan berkelanjutan.
“Kami ingin mengajak mahasiswa untuk tidak hanya belajar di kelas, tapi juga bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat dari apa yang sering dianggap sampah. Lilin aromaterapi ini adalah contoh nyata bahwa kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan beriringan,” ujar Ayunda.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini mengusung pesan penting, yakni membentuk generasi muda yang sadar lingkungan, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Melalui pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya dibekali untuk menjadi akademisi yang kompeten, tetapi juga didorong menjadi individu yang produktif dan visioner dalam mengembangkan usaha berbasis limbah.
Diharapkan, kegiatan semacam ini bisa terus dikembangkan, menjadi inspirasi bagi program-program serupa, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Lilin yang menyala dari minyak bekas ini bukan hanya penerang, tetapi simbol perubahan bahwa dari limbah pun bisa lahir cahaya inovasi.