Himadigsar UNIPMA Gagas Gerakan Sedekah Berbagi, Tumbuhkan Empati Mahasiswa Lewat Aksi Sosial
Aksi kemanusiaan datang dari mahasiswa Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sekolah Dasar (Himadigsar) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) yang menggagas program baru bertajuk Gerakan Sedekah Berbagi (GSB), sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan perdana ini terlaksana Rabu, 30/04/2025, kemarin, dengan menyasar berbagai elemen masyarakat seperti tukang parkir, tukang becak, hingga warga kurang mampu yang ditemui di sekitar Kota Madiun.
GSB merupakan program kerja baru dari Divisi Keagamaan Himadigsar yang bergerak di bidang sosial masyarakat. Kegiatan ini hadir dengan semangat menumbuhkan rasa empati, simpati, dan kepedulian mahasiswa, sekaligus menanamkan kebiasaan berbagi sejak dini.
“Kegiatan seperti ini belum pernah dilakukan oleh organisasi mahasiswa lain di Universitas PGRI Madiun. Kami ingin Himadigsar menjadi contoh dan pemantik semangat bagi mahasiswa lain agar lebih peduli terhadap kondisi sosial di sekitar,” tutur Zaskia Ramadhani, selaku Ketua Pelaksana GSB.
Program ini bersifat sukarela. Donasi yang disalurkan berasal dari sumbangan mahasiswa PGSD tanpa paksaan, dengan nominal seikhlasnya. Dana tersebut kemudian dikumpulkan dan dibagikan setiap bulan kepada masyarakat yang membutuhkan. Menariknya, setiap bulan GSB akan menyasar target yang berbeda-beda agar jangkauannya semakin luas.
“Kami tidak hanya berbagi kepada individu di jalan, tapi juga ingin menyasar kegiatan Jumat Berkah di masjid-masjid, dan ke depannya merencanakan kunjungan ke panti asuhan. Harapannya, kegiatan ini bisa menjangkau seluruh wilayah di Kota Madiun secara bergilir,” tambah Zaskia.
Lebih dari sekadar aksi bagi-bagi rezeki, GSB dirancang untuk membangun karakter mahasiswa yang memiliki kepekaan sosial. Himadigsar percaya bahwa pendidikan sejati tidak hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan jiwa kemanusiaan.
“Ketika kami turun langsung dan berbagi, ada rasa syukur yang tumbuh. Ada kebahagiaan tersendiri melihat senyum mereka. Momen itu membuat kami sadar bahwa setiap harta yang kita miliki ada hak dari orang lain di dalamnya,” ungkap Zaskia.
Dengan semangat dari mahasiswa untuk masyarakat, GSB diharapkan tidak hanya berjalan satu periode, tapi menjadi program berkelanjutan yang terus dievaluasi agar semakin bermanfaat dan berdampak luas. Himadigsar ingin membuktikan bahwa mahasiswa tak hanya bisa berkarya di ruang kelas, tapi juga memberi makna bagi kehidupan sosial di sekitarnya.