Panen Ikan Nila Sistem Bioflok AMPIBI UNIPMA Sukses, Menjadi Terobosan Baru dalam Budidaya Perikanan 

Kegiatan panen ikan nila dengan menggunakan sistem bioflok yang dilakukan oleh AMPIBI (Asosiasi Mahasiswa Pendidikan Biologi) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) berhasil dilaksanakan dengan sukses. Panen perdana ini merupakan pencapaian penting setelah 5-6 bulan pembesaran ikan dan menjadi terobosan yang menggembirakan, tidak hanya untuk kampus, tetapi juga untuk dunia perikanan secara umum.

Panen ikan nila yang dilaksanakan di Kebun Biologi Universitas PGRI Madiun ini menjadi istimewa karena sistem bioflok yang digunakan dapat menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan produksi perikanan dengan cara yang ramah lingkungan. Dalam sistem ini, ikan dipelihara dalam media air yang kaya dengan mikroorganisme, yang berfungsi sebagai pembersih dan juga sumber pakan tambahan bagi ikan nila.

Zainal Arifin, S.Pd, penanggung jawab program budidaya ikan nila Universitas PGRI Madiun, mengungkapkan bahwa panen ini merupakan langkah besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan.

“Dengan sistem bioflok, masyarakat perkotaan tidak perlu khawatir dengan penyakit yang menyerang ikan. Kolamnya pun bisa menggunakan terpal, membuat sistem ini lebih praktis,” ujar Zainal Arifin, S.Pd, Sabtu, 08/02/2025, kemarin. Ia  juga menegaskan bahwa meskipun sistem ini mengurangi ketergantungan pada pakan yang mahal, takaran pakan tetap harus dijaga sesuai dengan target berat ikan untuk mencapai hasil yang optimal.

Sistem bioflok yang diterapkan ini merupakan hasil riset kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun. “Di Kota Madiun sendiri, budidaya ikan dengan sistem bioflok masih jarang, namun kami berharap dapat memperkenalkan dan mengembangkan teknologi ini lebih luas lagi,” tambahnya.

Keberhasilan panen pertama ini memberikan harapan baru bagi pengembangan budidaya ikan yang ramah lingkungan dan efisien. “Kami berencana untuk memperluas area budidaya dan mengimplementasikan sistem ini di lokasi lain, termasuk di sekitar kebun biologi,” lanjut Zainal Arifin, S.Pd. Dengan hasil yang menjanjikan, sistem ini dapat membuka peluang besar bagi para pelaku usaha perikanan.

Zainal Arifin, S.Pd juga menambahkan bahwa di masa depan, AMPIBI Universitas PGRI Madiun akan mengajak pelaku usaha perikanan untuk bekerja sama dalam mengembangkan teknologi ini lebih luas. “Dengan sistem bioflok, kita tidak perlu khawatir dengan penyakit yang menyerang ikan karena dalam air sudah ada bakteri probiotik baik yang membantu memerangi bakteri atau virus. Selain itu, sistem ini juga tidak membutuhkan penggantian air secara rutin, cukup mengurangi volume air dan menggantinya dengan air baru,” jelas Zainal Arifin, S.Pd.

Keberhasilan panen ikan nila dengan sistem bioflok ini diprediksi akan menjadi titik balik dalam dunia perikanan Indonesia. Harapannya, teknologi ini dapat memberikan dampak positif pada sektor perikanan yang lebih berkelanjutan dan efisien.