Mahasiswa KKN-T PM UNIPMA Ciptakan Inovasi Pengelolaan Sampah Digital di Desa Selopanggung 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) Kelompok 31 menghadirkan inovasi dalam pengelolaan sampah di Desa Selopanggung, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Dengan mengusung program berbasis teknologi, mereka mengembangkan Alat Timbang Sampah Terintegrasi berbasis Internet of Things (IoT) serta Rumah Sampah Digital, sebuah platform edukasi dan pengelolaan sampah berbasis website.

Kegiatan yang berlangsung selama periode KKN Tematik (KKN-T) PM Universitas PGRI Madiun dari 23 Desember 2024 hingga 3 Februari 2025 ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah di desa tersebut. Sebelumnya, banyak warga masih membakar sampah atau membuangnya tanpa pemilahan, yang berakibat pada pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Program Bank Sampah yang telah ada pun belum berjalan optimal karena kurangnya pemahaman dan fasilitas pendukung.

Ketua Pelaksana, Alfian Dwi Cahyanto, bersama timnya, berupaya memberikan solusi inovatif dengan pendekatan teknologi. “Kami ingin menghadirkan sistem yang tidak hanya mempermudah pengelolaan sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan dan daur ulang sampah,” ungkapnya.

Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan untuk mendukung implementasi program ini. Mulai dari sosialisasi pengelolaan sampah, pelatihan penggunaan Alat Timbang Sampah IoT bagi warga dan Karang Taruna, hingga kunjungan ke Bank Sampah Induk "Omah Apik" sebagai studi lapangan. Selain itu, mereka juga meluncurkan Rumah Sampah Digital sebagai pusat informasi dan edukasi daring mengenai pengelolaan sampah.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magetan yang diwakili oleh Bapak Mustaqul Alfin, S.T., serta Dr. Darmadi, S.Si., M.Pd, dosen Universitas PGRI Madiun yang turut memberikan pemaparan terkait pentingnya pengelolaan sampah berbasis teknologi.

Kepala Desa Selopanggung, Drs. Kaderi, juga menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini. “Kami sangat bersyukur atas inovasi yang diberikan. Program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah, tetapi juga memberikan dampak positif dalam memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Harapan dari program ini adalah agar masyarakat Desa Selopanggung dapat terus menerapkan sistem pemilahan dan pengelolaan sampah yang lebih baik, bahkan setelah program KKN selesai. Selain itu, Alat Timbang Sampah IoT dan Rumah Sampah Digital diharapkan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah serta membuka peluang ekonomi berbasis lingkungan.

Dengan adanya program ini, Desa Selopanggung berpotensi menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan. Kesadaran masyarakat yang meningkat serta dukungan berbagai pihak menjadi kunci utama keberlanjutan program ini demi terciptanya lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.