Mahasiswa KKN-T PM UNIPMA Ajarkan Siswa SDN Pojok Sulap Botol Plastik Jadi Pot Bunga
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Pengabdian Masyarakat (KKN-T PM) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) Kelompok 26 menggelar sosialisasi dan pelatihan daur ulang botol plastik menjadi pot bunga kreatif di SDN Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Kegiatan bertema “Cinta Bumi” ini berlangsung selama dua hari, pada 15-16 Januari 2025, dan diikuti oleh siswa kelas 4 hingga kelas 6.
Sosialisasi yang dipimpin oleh penanggung jawab kegiatan, Yuendzi Santa Aurell, diawali dengan pemaparan mengenai bahaya limbah plastik bagi lingkungan dan pentingnya praktik daur ulang.
"Kami ingin memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini bahwa sampah plastik bisa diolah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat," ujar Yuendzi Santa Aurell.
Yuendzi juga menambahkan bahwa, para siswa diberikan wawasan tentang dampak negatif sampah plastik serta cara sederhana untuk mengelolanya agar lebih bermanfaat. “Di akhir sesi, mereka diminta membawa botol plastik bekas dari rumah untuk digunakan dalam pelatihan keesokan harinya.” Tambahnya.
Pada hari kedua, 16 Januari 2025, para siswa mulai mempraktikkan keterampilan daur ulang dengan bimbingan mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun. Mereka belajar mengubah botol plastik bekas menjadi pot bunga yang unik dan menarik. Setiap siswa memotong, mengecat, dan menghias botol plastik dengan berbagai desain kreatif, seperti bentuk hewan, karakter kartun, serta pola warna-warni.
Tak hanya sekadar menghias, para siswa juga diajak menanam berbagai jenis tanaman seperti bunga matahari dan tanaman hias kecil lainnya di dalam pot yang telah mereka buat.
Program ini menjadi bagian dari tema Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diusung oleh Kelompok 26 KKN-T PM Universitas PGRI Madiun. Dengan pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya mengajarkan keterampilan kreatif kepada siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan respons positif dari siswa dan pihak sekolah. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar semakin banyak anak-anak yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan melalui aksi sederhana seperti mendaur ulang sampah plastik. Langkah kecil ini menjadi awal perubahan besar dalam membangun kesadaran lingkungan di masa depan.




