AJAIB! Mahasiswa KKN-T PM Kelompok 28 UNIPMA Ubah Limbah Jadi Emas 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Kelompok 28 Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun), yang mengusung program unggulan Teknologi Tepat Guna (TTG), sukses menggelar Workshop Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi di Balai Desa Tulung. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, 1501/2025, kemarin dan dihadiri oleh Ibu-ibu PKK Desa Tulung dengan narasumber Bapak Joko Widiyanto, S.Pd., M.Pd., (Kepala Program Studi Biologi Universitas PGRI Madiun).

Antusiasme warga Desa Tulung sangat terlihat dalam kegiatan ini. Ibu-ibu PKK sangat bersemangat mengikuti sesi pelatihan dan belajar cara mengolah minyak jelantah yang biasanya dibuang menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. “Kami sangat senang bisa belajar cara baru untuk mengolah limbah yang selama ini terbuang sia-sia. Semoga ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi kami,” ujar Meita Dewi Kinarsih, ketua pelaksana kegiatan ini.

Dalam workshop, peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Proses dimulai dengan perendaman minyak jelantah menggunakan arang aktif selama 24 jam untuk menjernihkan minyak, kemudian disaring. Palm wax dicairkan menggunakan teknik steam, dan setelah itu minyak jelantah ditambahkan dan diaduk hingga larut. Crayon yang telah diserut dimasukkan untuk memberikan warna, dan essential oil ditambahkan untuk memberikan aroma pada lilin.

Setelah adonan dicampur rata, peserta menuangkan lilin yang telah didinginkan ke dalam wadah yang telah diberi sumbu. Mereka diajarkan untuk menunggu beberapa saat hingga lilin mendingin dan siap digunakan. Alat yang digunakan dalam proses ini meliputi kompor, panci, sendok, serta bahan-bahan seperti palm wax, crayon, essence oil, stik, dan sumbu.

Para peserta sangat antusias dengan hasil yang mereka buat, dan berharap dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk menciptakan produk bernilai. “Ini bukan hanya tentang belajar mengolah minyak jelantah, tapi juga tentang bagaimana kami bisa memanfaatkan limbah untuk menghasilkan sesuatu yang berguna dan memiliki nilai jual,” tambah Meita.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi bersama narasumber, ibu-ibu PKK, serta para mahasiswa KKN-T PM. Dengan semangat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat, diharapkan workshop ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi limbah dan membuka peluang ekonomi baru di Desa Tulung.