Inovasi Abon Lele, Langkah Kreatif Mahasiswa KKN-T 36 UNIPMA Membangun Desa Pendem 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN- T) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) kelompok 36 berhasil meluncurkan inovasi produk abon lele pada Sabtu, 11/01/2025, kemarin di Balai Desa Pendem, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa melalui pengolahan ikan lele hasil budidaya lokal. Acara turut dihadiri oleh kepala desa, Babinkamtibmas, Dasawisma, ibu-ibu PKK, mahasiswa KKN, serta peserta dari beberapa dukuh, seperti Seblathok, Kalibening, dan Ngroto.

Inovasi abon lele ini berawal dari amanat Kepala Desa Pendem kepada kelompok KKN- T 36 untuk membantu pemasaran ikan lele yang dibudidayakan di 24 titik dengan dukungan pemerintah. Setelah mempertimbangkan berbagai ide, para mahasiswa sepakat untuk menciptakan produk olahan abon lele sebagai solusi yang tidak hanya meningkatkan nilai jual ikan lele, tetapi juga mampu menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK di desa tersebut.

“Kami memilih abon lele karena selain memiliki nilai gizi tinggi, produk ini juga tahan lama, mudah dipasarkan, dan bisa menjadi alternatif lauk praktis. Dengan pengalaman anggota UMKM yang telah memahami proses pengolahan abon, kami yakin inovasi ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Pendem sekaligus mengenalkan produk khas desa ke pasar yang lebih luas,” ujar Garnisa Imelda selaku ketua pelaksana.

Dalam kegiatan ini, peserta diajarkan seluruh tahapan pembuatan abon lele, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan yang menarik. Lebih menariknya lagi, setiap peserta menerima buku panduan agar dapat melanjutkan produksi secara mandiri.

Ibu Puput, salah satu peserta dari Kamituwo Seblathok, mengungkapkan antusiasme dalam mengikuti kegiatan ini. “Saya sangat senang, selain menambah wawasan, abon lele ini berpotensi besar menjadi usaha baru yang bermanfaat bagi kami. Saya berkomitmen untuk membantu mengelola dan memasarkan produk ini agar berkembang,” ujarnya.

Antusiasme warga juga terlihat dari semangat perwakilan ibu-ibu PKK yang langsung mencoba praktik pembuatan abon lele selama kegiatan berlangsung. Kepala Desa Pendem, Kusnanto, mengapresiasi langkah para mahasiswa KKN. “Kami sangat mendukung kegiatan ini. Semoga ibu-ibu PKK dapat melanjutkan produksi abon lele ini sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian desa,” tuturnya.

Melalui inovasi abon lele, diharapkan Desa Pendem dapat dikenal sebagai penghasil produk lokal berkualitas tinggi, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.

“Harapan kami, abon lele ini bisa menjadi produk unggulan desa yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memajukan Desa Pendem secara keseluruhan,” pungkas Garnisa.