Dari Kudus ke Semarang, Mahasiswa BK UNIPMA Dalami Kepekaan Pengasuhan Berbasis Kekeluargaan dan Kebudayaan 

Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) sukses melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bertema “Membentuk Manusia Berbudaya” pada 10-11 Desember 2024. Kegiatan ini digelar di dua kota, yaitu Kudus dan Semarang, dengan tujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai nilai-nilai budaya serta pengaplikasiannya dalam praktik bimbingan konseling.

Sebanyak 109 mahasiswa semester 3 dan 5 didampingi langsung oleh Dr. Tyas Martika A., S.Psi. M.Pd. (Kaprodi BK Universitas PGRI Madiun), beserta jajaran dosen lainnya.  KKL ini memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya budaya lokal sebagai elemen krusial dalam proses konseling.

Pada hari pertama, mahasiswa mengawali kegiatan di Kota Kudus dengan kegiatan di museum Gusjigang dan di Universitas Muria Kudus (UMK). Di UMK, rangkaian acara meliputi Benchmarking Penjamin Mutu Program Studi, Angkringan Konseling, Studi Banding HMPS, Kuliah Tamu, serta Guest Lecture.

Ketua pelaksana kegiatan, Dr Noviyanti Kartika Dewi, M.Pd., Kons, menuturkan bahwa tema “Membentuk Manusia Berbudaya” dipilih untuk menanamkan nilai kepekaan budaya dalam praktik konseling.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan nilai budaya dalam membangun hubungan yang efektif dengan konseling,” ujar Dr Noviyanti Kartika Dewi, M.Pd., Kons, Jumat, 10/01/2025, kemarin saat diwawancarai.

Hari kedua, mahasiswa melanjutkan perjalanan ke Kota Semarang untuk mengunjungi SOS Children’s Village. Di tempat ini, peserta belajar langsung mengenai konsep pengasuhan berbasis keluarga. Anak-anak di SOS Children’s Village diasuh oleh keluarga seperti layaknya anak kandung sendiri, dengan suasana lingkungan yang menyerupai kompleks rumah tinggal.

SOS Children’s Village, sebagai organisasi sosial nirlaba, mendukung hak-hak anak dan memberikan rumah serta keluarga yang penuh kasih sayang bagi mereka yang kehilangan pengasuhan orang tua. Mahasiswa juga mendapatkan wawasan tentang layanan psikologis di SOS Social Center, yang meliputi program penguatan keluarga, penyuluhan kesehatan, serta konsultasi psikologi. Program-program ini dirancang untuk memastikan anak-anak memiliki akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan dukungan psikologis.

Salah satu peserta KKL, Risma Cahya Agustina, mahasiswa semester 3, mengaku mendapatkan pengalaman berharga selama kunjungan ini. “Melalui KKL ini, saya belajar bahwa memahami latar belakang budaya seseorang sangat penting dalam membangun hubungan konseling yang efektif,” ujarnya.

Dengan mengusung tema “Membentuk Manusia Berbudaya,” Prodi Bimbingan Konseling Universitas PGRI Madiun berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai-nilai budaya dalam mendukung profesi mereka sebagai konselor profesional di masa depan.