Tata Bagikan Pengalaman Mengikuti Program TKDN di Lombok: Pembelajaran dari Keberagaman dan Kehidupan Sosial 

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) berbagi pengalaman yang mengesankan setelah mengikuti Program Transfer Kredit Dalam Negeri (TKDN). Program yang diselenggarakan oleh Divisi Biro Kemahasiswaan dan Humas (BKH) ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk memperluas wawasan akademik, tetapi juga pengalaman langsung tentang keberagaman budaya serta tantangan pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.

Tata, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi, menceritakan kisahnya yang penuh warna selama mengikuti program TKDN di Lombok. "Melalui program ini, saya tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga belajar dari kehidupan nyata di luar kampus," ujarnya saat diwawancarai, Kamis, 05/11/2024, kemarin.

Dalam kesehariannya, ia mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran yang tidak jauh berbeda dari yang biasanya dilakukan di Universitas PGRI Madiun, seperti membuat makalah, presentasi, dan diskusi kelompok. Namun, yang membuat pengalaman ini unik adalah nuansa baru yang didapatkan dari lingkungan dan teman-teman baru.

Salah satu momen yang paling berkesan bagi adalah saat ia berinteraksi dengan warga sekitar. Di Pantai Ampenan, ia mendengar cerita menarik yang menggugah. Dahulu, pantai ini dikenal sebagai "Pantai Selingkuh", karena sering terjadi kisah perselingkuhan yang melibatkan pasangan suami-istri. Namun, seiring waktu, pembangunan infrastruktur PLN yang memberikan cahaya di sepanjang pantai mengubah segalanya. Kini, pantai tersebut menjadi salah satu destinasi wisata yang populer dengan pemandangan malam yang memukau.

Tak hanya sekadar berkeliling, Tata juga mengikuti seminar yang mengajarkan penulisan buku cerita di perpustakaan. Di sini, ia belajar mengenai tahap awal menulis buku, mulai dari menentukan topik, desain sampul, hingga mengolah kata untuk menyampaikan pesan. “Saya merasa seminar ini memberi saya bekal berharga untuk pengembangan diri, terutama dalam hal menulis,” tambahnya.

Di sisi lain, kegembiraan ditambah saat mengikuti Milad FKIP PGSD yang penuh dengan kebersamaan. Acara ini dimulai dengan pemotongan tumpeng, diikuti  dengan pentas seni dari mahasiswa PGSD yang menampilkan bakat mereka, mulai dari tari, karaoke, hingga puisi.

Kegiatan selanjutnya, dirinya mengikuti kunjungan ke museum yang memamerkan berbagai koleksi sejarah Lombok, seperti patung Buddha, naskah kotbah Islam Wetu Telu, hingga pakaian adat yang mencerminkan keberagaman budaya lokal.

Pengalaman spiritual menjadi salah satu highlight perjalanannya. Suatu kali, saat menyewa baju adat untuk berfoto bersama teman-temannya, mereka bertemudengan seorang Buddha yang mengajak mereka ke pura. Di sana, Tata menyaksikan proses ibadah yang khusyuk, mulai dari menyiapkan bunga, lilin, hingga meditasi, yang memberikan kedamaian tersendiri.

Melalui Program TKDN ini, Tata tidak hanya memperkaya diri dengan pengalaman akademik, tetapi juga memperoleh wawasan tentang kehidupan sosial, budaya, dan spiritual di berbagai daerah. Program ini telah membuka mata Tata akan pentingnya memahami keberagaman Indonesia, serta mengajarkannya untuk lebih menghargai kebersamaan dan persatuan dalam perbedaan.