Ikuti Program TKDN, Mahasiswa Pendidikan Matematka UNIPMA Berkesempatan Saksikan Upacara Odalan di Bali 

Tidak hanya melaksanakan bidang akademik saja, program TKDN yang diselenggarakan oleh Devisi Biro Kerjasama dan Humas (BKH) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) juga memperhatikan dan mengintegrasikan aspek kebudayaan, kearifan lokal, serta pengembangan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam rangkaian program ini, Laura Ikhsa Andriani, (Mahasiswa Prodi Matematika) yang terpilih mengikuti TKDN di Bali berkesempatan menyaksikan langsung upacara keagamaan khas, yakni Upacara Odalan, yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali.

Upacara Odalan adalah perayaan yang dilakukan untuk memperingati hari lahir atau pemberkatan sebuah pura. Di Bali, kegiatan ini sangat sakral dan dilaksanakan dengan penuh kekhidmatan. Dalam upacara ini, umat Hindu biasanya melaksanakan sembahyang bersama, memberikan sesaji, serta diiringi dengan tarian tradisional dan musik gamelan. Aktivitas ini merupakan bagian penting dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu Bali, yang bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada dewa-dewa dan menjaga keseimbangan serta keharmonisan alam semesta.

Menurut penjelasan Laura, upacara Odalan terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Piodalan Alit/Nyanang dan Piodalan Ageng. Kedua jenis upacara ini melibatkan seluruh warga desa, baik yang tinggal di dalam maupun di luar desa, dan diikuti oleh berbagai klan. Momen peringatan pura ini dilakukan berdasarkan perhitungan kalender Bali, yang disebut dengan Sasih, yang merujuk pada kalender Saka Hindu. Biasanya, upacara ini dilakukan setiap enam bulan sekali, atau tepatnya setiap 210 hari, tergantung pada penanggalan Bali.

Setiap pura memiliki tanggal yang berbeda untuk peringatan tersebut, yang diatur berdasarkan perhitungan hari baik dalam kalender Bali. Di antaranya adalah Purnama Kapat, Kalima, Kadasa, serta beberapa tanggal lainnya yang dianggap sebagai hari baik untuk melaksanakan upacara keagamaan.

“Terdapat tiga tingkatan dalam pelaksanaan odalan, yakni Nista, Madya, dan Utama, yang ditentukan berdasarkan tingkat kesakralan dan kemampuan finansial masing-masing tempat”, ujar Laura Ikhsa Andriani, Rabu, 04/11/2024, kemarin.

Sebagai seorang muslim, Laura mengungkapkan rasa kagum dan syukur bisa mengikuti upacara Odalan ini. Pengalaman ini juga membuka mata tentang pentingnya toleransi antaragama dan keberagaman budaya di Indonesia.

Laura berharap pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti Program TKDN ini dapat memperkaya pengetahuannya tentang budaya Indonesia, khususnya tradisi dan agama yang berkembang di Bali.

“Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari program ini. Selain memperdalam ilmu saya di bidang pendidikan matematika, saya juga dapat belajar tentang kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Bali yang sudah sangat lama berkembang. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan,” tutupnya.