Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 UNIPMA Sukses Gelar Pelatihan Branding dan E-commerce untuk UMKM Bibit Bawang Merah di Nganjuk 

Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) Gelombang 1 Tahun 2024 berhasil menyelenggarakan pelatihan penting bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Banaran Wetan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 10-11 Agustus 2024, mahasiswa PPG Prajabatan dari kelompok 1 PGSD-B memberikan pelatihan branding dan pendampingan dalam pengelolaan toko e-commerce kepada mitra UMKM bibit bawang merah, dengan tujuan membantu meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka secara digital.

Program pelatihan ini berfokus pada pengembangan kemampuan pemasaran secara online bagi UMKM, termasuk pemanfaatan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok, dan website e-commerce. Tujuannya jelas, yakni memperluas jangkauan pasar bibit bawang merah dan meningkatkan daya saing para petani lokal, yang selama ini hanya mengandalkan tengkulak besar dan pabrik-pabrik makanan untuk memasarkan produk mereka dengan harga yang cenderung lebih rendah.

Kegiatan yang merupakan bagian dari proyek kepemimpinan mahasiswa ini diinisiasi oleh sembilan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1, di bawah bimbingan dosen pembimbing proyek, Ibu Octarina Hidayatus Sholikhah.,S.Pd., M.Pd. Proyek ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi mitra UMKM, yaitu kesulitan dalam memasarkan bibit bawang merah secara mandiri. Melalui pelatihan ini, mahasiswa berupaya menghadirkan solusi berupa pengembangan strategi pemasaran digital melalui berbagai platform daring.

Pada hari pertama, Sabtu 10 Agustus 2024, kegiatan diawali dengan pembukaan dan doa bersama, dilanjutkan dengan diskusi bersama pemilik gudang bawang merah, Mas Edo Saputra. Diskusi ini membahas berbagai hal terkait produk yang akan dipasarkan, termasuk jenis bibit bawang merah yang tersedia. Selain itu, kelompok mahasiswa juga membantu dalam pembuatan desain media sosial yang nantinya akan digunakan sebagai alat pemasaran. Di sela kegiatan, mereka juga sempat mengunjungi gudang bibit milik Mas Edo untuk mendokumentasikan produk-produk bawang merah yang akan dijual secara online.

Hari kedua, Minggu 11 Agustus 2024, menjadi momen penting dengan penetapan desain dan nama toko e-commerce milik Mas Edo, yang diberi nama Gudang BIBAMER Nganjuk. Nama ini merupakan singkatan dari "Gudang Bibit Bawang Merah Milik Mas Edo yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk." Setelah penetapan nama toko, mahasiswa mulai membantu dalam pembuatan akun media sosial, termasuk Facebook, Instagram, Tiktok, serta website jual beli online. Tak hanya itu, mereka juga melakukan riset kata kunci dan merancang strategi konten untuk meningkatkan visibilitas toko di mesin pencari.

Setiap mahasiswa memiliki peran khusus dalam proyek ini. Beberapa bertanggung jawab dalam pengelolaan konten di Facebook @GudangBimbamer, Instagram @gudangbibamer_nganjuk, dan Tiktok @gudangbibamer_nganjuk, sementara yang lain berfokus pada pembuatan konten website di https://gudangbibamersuper.blogspot.com/. Konten yang dibuat meliputi artikel, video, dan gambar yang dirancang secara profesional untuk menarik perhatian calon pembeli dan membangun interaksi dengan pelanggan melalui pelayanan yang responsif di berbagai platform online.

Mas Edo Saputra selaku mitra UMKM, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa PPG Prajabatan atas pendampingan dan bantuan yang diberikan. "Saya sangat berterima kasih karena sudah dibantu dan diberikan arahan untuk meningkatkan penjualan saya melalui media sosial. Tentunya media sosial yang sudah siap digunakan akan saya manfaatkan dan terus saya kembangkan guna meningkatkan penjualan bibit bawang merah di gudang milik saya," ujarnya.

Dengan terlaksananya pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM, khususnya Mas Edo, dapat meraih keuntungan lebih besar dan memperluas jangkauan pasar. Proyek kepemimpinan mahasiswa PPG Prajabatan ini tidak hanya bermanfaat bagi mitra UMKM, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi pemasaran produk-produk lokal di era digital.