Lusi Dhea Agustin, Tabur Keragaman Manfaat dengan Aksi Gencana
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain” dengan Program PMM Angkatan 3 yang diluncurkan oleh Kemdikbud RI dalam membangun Indonesia Emas tahun 2045. Program-program PMM dari pemerintah ini sangatlah beragam, modul nusantara merupakan sebuah kegiatan utama PMM untuk berkontribusi sosial.
Lusi Dhea Agustin, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun, tidak berpikir panjang bahwa ia menjalankan 4 aspek utama modul nusantara mahasiswa PMM Inbound ke Universitas Negeri Medan. Keempat aspek modul nusantara dari Universitas PGRI Madiun itu dilakukan dan mengusung tema Gencana by Sitiga Bolit “Gerakan Rajin Mencuci Tangan dan Peduli Lingkungan”.
Seruan aksi kontribusi sosial ini dilakukan di Sanggar Srasi Semat dengan kurang lebih 30 siswa. Lusi, sapaan akrabnya berkesempatan untuk memberikan materi terkait cuci tangan sesuai prosedur. Harapannya, supaya peduli pada lingkungan, meminimalisir problematika, dan menjalankan pola hidup bersih maupun sehat.
“Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Masyarakat Medan terkenal memiliki logat keras. Namun, dibalik kerasnya masyarakat Medan, banyak sekali mereka yang peka dan mencintai lingkungan. Contohnya mereka selalu membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah serta menjadikan sampah menjadi sebuah kerajinan,” Tutur Lusi menceritakan soal Medan dalam kegiatan PMM Angkatan 3. Lusi mengaku senang, karena ia berkontribusi memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah yang berserakan agar menjadi pundi rupiah di Medan.
“Menyanyangi diri sendiri merupakan hal yang di dahulukan sebelum berani menaruh rasa sayang pada orang lain.” Sebuah penanaman dan pembangunan karakter building pada anak merupakan bentuk pembelajaran self love. Sikap ini memiliki hubungan untuk memulai dengan hidup sehat, mandi minimal 2 kali, rajin membersihkan rumah, makan makanan bergizi dan mencuci tangan.
Dikalangan masyarakat, mahasiswa bernama Lusi dari Universitas PGRI Madiun memberikan pengalaman di Sanggar Serasi Semat dan materi betapa pentingnya self love sekarang. Dengan mengambil tema “Gencana” (Gerakan Rajin Cuci Tangan dan peduli Lingkungan). Pengambilan aksara ini terdapat ide dari sosial media tiktok yang viral.
Karena viralnya itulah, anak-anak dapat segera merespon dan menangkap pembelajaran yang diberikan. Penyampaian jadi mudah diterima dan anak-anak ataupun masyarakat sangat antusias melakukannya.
Aksi ini kemudian berlanjut dengan memberikan bantuan berupa buku bacaan, alat tulis, makanan bergizi, dan alat kebersihan sanggar. Kontribusi ini dilakukan dengan tujuan dapat berbagi pada sesama dan mereka juga merasakan pemerataan pendidikan .
Tabur keragaman manfaat ini mengharapkan anak-anak sanggar supaya mereka mendapatkan kebahagiaan. Lusi Dhea Agustin bersama kelompok Sitiga Bolit sangat berharap untuk dapat bersua kembali, lalu anak-anak dapat meraih cita-cita yang diharapkan, dan menjadi pemimpin bangsa untuk Indonesia 2045.