Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) kembali menggelar Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (Sambhasana) ke IV melalui platform zoom meeting, Kamis, 21/08/2025, kemarin.

Tema Sambhasana IV ini mengusung “Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia yang Inovatif serta Berdampak Melalui Deep Learning”. Ketua pelaksana, Dr. Kodrat Eko Putro Setiawan, S.Pd., M.Pd., dalam wawancaranya menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut karena respons terhadap kebutuhan pendidikan di era teknologi.

“Di era teknologi, pembelajaran tak cukup hanya ikut arus. Karena itu, tema ini kami angkat agar mahasiswa terbiasa berpikir kritis dan komunikatif,” Ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa, sebanyak 298 peserta dari kalangan dosen, guru, praktisi, hingga mahasiswa turut serta dalam seminar Sambhasana ini.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Madiun, Dr. Sardulo Gembong, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. Beliau berharap seminar ini bisa memperkaya pengetahuan sekaligus mendorong kreativitas berpikir.

“Melalui forum ini, kita dapat mengkaji lebih dalam tentang deep learning dan memperoleh wawasan baru, baik untuk pengembangan ilmu di universitas maupun di sekolah,” ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa peserta berasal dari 13 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di berbagai daerah di Indonesia.

Dengan dipandu, Fajrianto Setyo Nugroho, S.Pd., M.Pd., Sambhasana menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidangnya. Pertama Prof. Dr. Anas Ahmadi, M.Pd., dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memaparkan materi “Sastra, Pembelajaran, Deep Learning.” Kedua, Dr. Firstya Evi Dinastiti, M.Pd., dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyajikan materi “Teknologi Digital dalam Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia.” Ketiga, Yunitas Furinawati, S.S., M.A., dari Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) mengulas “Menguak Reproduksi dan Indentitas Budaya melalui Sastra Lisan.”

Acara semakin interaktif dengan adanya sesi tanya jawab, yang membuka ruang diskusi antara peserta dan narasumber. Melalui gagasan, ide, serta inovasi yang lahir dalam forum ini, Sambhasana IV diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang inovatif, relevan, dan berdampak.