Kompetisi cabang seni Penulisan Cerpen dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa (PORSENASMA) V PT PGRI se-Nusantara 2025 berlangsung semarak di Laboratorium Terpadu Lantai 6 Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun), Selasa (5/8), kemarin.

Sebanyak 19 peserta dari berbagai perguruan tinggi PGRI di Indonesia mengikuti lomba dengan antusias tinggi. Hal ini tampak dari komunikasi intensif antara peserta dan panitia sebelum perlombaan dimulai.

Banyak peserta yang aktif bertanya, baik soal tema, ruangan, hingga teknis penulisan, meski semuanya sudah dijelaskan dalam buku panduan. Itu menunjukkan mereka ingin tampil maksimal,” ujar Lusia Kristiasih Dwi P., S.S., MA., penanggung jawab kegiatan.

Peserta datang dari berbagai wilayah, mulai dari Kalimantan, Jawa Barat, hingga Jawa Timur. Meskipun satu yang absen, namun secara umum, penyebaran peserta terbilang merata dari seluruh Indonesia.

Lomba ini dinilai berdasarkan empat aspek utama dengan bobot masing-masing 25 persen:

• Alur cerita
• Karakterisasi tokoh
• Gaya penulisan
• Kesesuaian tema

Penilaian dilakukan secara online oleh tiga juri independen dari kalangan sastrawan dan akademisi ternama:

• Suharmono – Kritikus sastra
• Asef Saeful Anwar-Penulis Sastra, Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM
• Yetti AKA – Cerpenis dan Sastrawan

Proses penjurian berlangsung selama tiga hari, dimulai 5 Agustus, dengan hasil final yang akan diumumkan pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Acara tersebut akan mencakup pengumuman pemenang, penandatanganan berita acara, dan pembagian medali.

Menariknya, momen ini juga akan dimanfaatkan sebagai forum berbagi ilmu dan pengalaman antara juri dan peserta. Lusia Kristiasih Dwi P., S.S., MA., menyebut, sesi tersebut akan membuka ruang diskusi kreatif dan memperkuat ekosistem dunia penulisan cerpen di kalangan mahasiswa.

Harapannya, akan tercipta lingkaran literasi baru. Bukan sekadar lomba, tapi juga proses pembelajaran dan kolaborasi,” tutupnya.

Dengan atmosfer yang hangat dan penuh semangat, lomba penulisan cerpen di PORSENASMA V tidak hanya menjadi ajang adu kreativitas, namun juga wadah pembentukan jejaring sastra antar generasi muda PGRI se-Nusantara.