Upaya Nyata Mewujudkan Kampus Aman dan Bebas Kekerasan, UNIPMA Gelar Seminar PPKPT 2025
Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) terus menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. Melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT), Universitas PGRI Madiun menggelar seminar bertajuk “Mewujudkan Kampus yang Aman dan Peduli dari Kekerasan serta Tindak Perdagangan Orang”, di Lab Terpadu, Senin, 28/07/2025, kemarin.
Acara dihadiri oleh Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd (Rektor Universitas PGRI Madiun), anggota Satgas PPKT Universitas PGRI Madiun, serta perwakilan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan Himpunan Mahasiswa Fakultas (HMF). Dalam sambutannya, Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd., menegaskan bahwa kampus harus menjadi ruang belajar yang aman. Beliau menghimbau agar seluruh civitas akademika tidak segan melapor kepada Satgas PPKPT bila mengalami tindak kekerasan.
“Kampus adalah tempat yang nyaman untuk belajar. Jangan sampai ada kekerasan seksual. Bila ada masalah, laporkan kepada tim PPKPT, jangan ke media sosial,” tegasnya.
Seminar menghadirkan narasumber yang kompeten, pertama Robik Anwar Dani, M.Psi.,Psikolog., dosen sekaligus psikolog klinis anak dan pendidikan dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), membawakan materi mengenai pentingnya membangun kampus peduli serta bebas dari kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Pemateri kedua, Drs. Ibnu Mahmudi, M.M., ketua Satgas PPKPT Universitas PGRI Madiun sekaligus dosen DPK, memberikan materi mengenai “Bersama Atasi Kekerasan”.
Ketua panitia kegiatan, Brigitta Septarini Rahmasari, S.S., M.Pd., dalam wawancaranya mengatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Universitas PGRI Madiun tentang bahaya dan dampak bullying, kekerasan seksual, serta TPPO. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam mencegah serta melawan kekerasan.
“Melalui seminar ini, kami ingin mahasiswa lebih sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang aman, dan mampu menjadi agen perubahan dalam pencegahan kekerasan,” ujar Brigitta Septarini Rahmasari, S.S., M.Pd.
Sebagai tindak lanjut, Satgas PPKPT juga akan menyebarluaskan kampanye edukatif melalui poster. Poster tersebut wajib memuat logo Universitas PGRI Madiun, logo DIKTISAINTEK BERDAMPAK, dan logo PPKPT, serta berisi informasi terkait pencegahan perundungan dan perdagangan manusia di lingkungan kampus. Seluruh materi harus mendukung implementasi Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024, tanpa mengandung unsur SARA.
Satgas PPKPT Universitas PGRI Madiun memberikan simbol untuk terus hadir digarda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi. Harapannya, seluruh elemen kampus dapat bersinergi menciptakan suasana belajar yang aman, sehat, dan berkeadaban.