Menapaki Usia Emas, Unipma Teguhkan Kontribusi untuk Bangsa dan Wujudkan Kampus Berbasis Teknologi serta SDM Unggul
Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) resmi memasuki usia emas pada tahun 2025. Memperingati 50 tahun eksistensinya, kampus yang dahulu dikenal sebagai IKIP PGRI Madiun ini meneguhkan kembali komitmennya sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas yang unggul, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Rekam jejak perjalanan Universitas PGRI Madiun sejak berdiri pada tahun 1975 mencerminkan proses transformasi yang berkelanjutan. Dari semula hanya memiliki lima jurusan, kini Universitas PGRI Madiun telah berkembang pesat menjadi institusi pendidikan tinggi dengan 30 program studi, yang meliputi jenjang Diploma 3 (D3), Sarjana (S1), hingga Pascasarjana (S2).
Salah satu capaian strategis Universitas PGRI Madiun dalam lima dekade ini adalah keberhasilan mendorong delapan program studi (Prodi) meraih akreditasi "Unggul" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prodi tersebut adalah: S1 Pendidikan Fisika, S2 Pendidikan IPS, S1 Pendidikan PPKn, S1 Pendidikan Bahasa Indonesia, S1 Pendidikan Biologi, S1 Pendidikan Ekonomi, S1 Pendidikan PGSD, dan S1 Pendidikan Matematika.
“Akreditasi Unggul ini menjadi tolok ukur utama kualitas dan keunggulan suatu perguruan tinggi. Ini bukti nyata bahwa Universitas PGRI Madiun terus konsisten menjaga mutu akademik dan layanan pendidikan,” ujar Rektor Universitas PGRI Madiun, Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd, Rabu, 04/06/2025, kemarin.
Guna memperkuat fondasi akademik, Universitas PGRI Madiun terus melakukan pembenahan, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana. Saat ini, Universitas PGRI Madiun telah memiliki dua Guru Besar. Tahun ini, diharapkan akan bertambah tiga Guru Besar lagi, sehingga total menjadi lima Guru Besar. Hal ini menjadi langkah strategis dalam rencana pengembangan Program Doktor (S3) di masa depan.
“Dengan hadirnya Guru Besar baru, peluang membuka Program S3 semakin besar. Ini menjadi kebutuhan penting, apalagi Madiun belum memiliki perguruan tinggi dengan jenjang S3,” tambah Rektor.
Selain itu, dari total 270 dosen yang dimiliki Universitas PGRI Madiun, sebanyak 95 orang telah bergelar Doktor. Jumlah ini diharapkan terus bertambah sebagai upaya meningkatkan kualitas pengajaran dan riset di lingkungan kampus.
Universitas PGRI Madiun juga aktif membangun jejaring kerja sama internasional. Terbaru, menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Walailak University, Thailand, sebagai bagian dari program pertukaran dosen dan mahasiswa. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya menuju internasionalisasi kampus.
Di sisi lain, tata kelola kampus juga terus dibenahi dengan pendekatan berbasis teknologi. Sistem "Single Send" menjadi solusi terintegrasi dalam pengelolaan administrasi, termasuk korespondensi digital yang lebih cepat dan efisien. “Dengan berbasis teknologi, kami yakin seluruh proses kerja akan menjadi lebih efisien dan terukur,” jelas , Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd.
Dalam perayaan Dies Natalis ke-50 tahun ini, Universitas PGRI Madiun mengusung tema Baswara Adiwarna, yang bermakna kilau kemuliaan dalam keberagaman dan inovasi. Serangkaian kegiatan digelar untuk menyemarakkan momen bersejarah ini, mulai dari fun run, Grove Specta sebagai malam puncak, pemilihan Putra Putri Universitas PGRI Madiun 2025, Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porsema), hingga Orasi Ilmiah yang digelar pada 05 Juni 2025.
“Harapan kami di usia ke-50 ini, Universitas PGRI Madiun semakin tumbuh dan berkembang menjadi perguruan tinggi yang maju, dikenal luas, dan mampu bersaing serta sejajar dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia maupun dunia,” pungkasnya.