Beri Bantuan Alat Produksi ke Perajin Kerupuk Wijen, UNIPMA Komitmen Majukan UMKM di Madiun 

Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) kembali berperan aktif dalam mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kali ini, Universitas PGRI Madiun menyerahkan bantuan teknologi berupa mesin pemarut-pemeras dan continuous sealer kepada pelaku usaha kerupuk wijen Cahaya di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Kamis, 12/12/2024, kemarin. Selain itu, desain kemasan baru untuk produk UMKM tersebut juga diluncurkan sebagai bagian dari program pemberdayaan ini.

Program ini merupakan bagian dari Pembinaan Industri Rumah Tangga Usaha Menengah (PIRT-UM) yang dibiayai oleh Kedaireka, sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada tahun 2024. Menurut Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Umum, Sumber Daya, dan Keuangan Universitas PGRI Madiun, Marheny Lukitasari, UMKM yang terlibat dalam program ini tidak hanya menerima bantuan alat produksi, tetapi juga pendampingan menyeluruh.

“Tim PIRT-UM Universitas PGRI Madiun memberikan pendampingan terkait desain kemasan, promosi, hingga proses uji BPOM untuk membantu meningkatkan daya saing produk mereka,” ungkap Dr. Marheny Lukitasari, M.Pd.

Beliau menambahkan bahwa keberhasilan Universitas PGRI Madiun dalam menjalankan program ini tidak lepas dari dukungan atas pencapaian delapan indikator kinerja utama perguruan tinggi. Salah satu indikator tersebut adalah hasil kerja dosen yang berdampak langsung pada masyarakat.

Sebagai penerima hibah program ini, Universitas PGRI Madiun mengalokasikan dana sekitar Rp 478 juta untuk mendukung tiga UMKM, yakni kerupuk wijen Cahaya, Djamoe di Kelurahan Mojorejo, dan Aroda sambel pecel di Kelurahan Tawangrejo. Selain bantuan alat produksi, pendampingan berkelanjutan juga menjadi prioritas.

“Kami berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membawa dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar Universitas PGRI Madiun. Kami ingin berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal,” tambah Dr. Marheny Lukitasari, M.Pd.

Ke depan, Universitas PGRI Madiun berencana memberikan dukungan lebih besar kepada UMKM, mulai dari pengurusan paten, sertifikasi HACCP, hingga pendirian perusahaan untuk memperluas jangkauan produk UMKM ke pasar internasional.

Nanang Fatoni dari Kecamatan Geger menyampaikan rasa terima kasih kepada Universitas PGRI Madiun atas dukungan yang diberikan kepada pelaku UMKM di wilayahnya. “Bantuan ini sangat berharga bagi pelaku usaha lokal, terutama untuk meningkatkan kualitas produk unggulan daerah kami,” ujarnya.

Sementara itu, Nur Hayati, pemilik UMKM kerupuk wijen Cahaya, mengaku senang dengan bantuan yang diterimanya. “Dengan adanya mesin baru dan pembinaan dari tim Universitas PGRI Madiun, kami lebih percaya diri dalam memasarkan produk kami. Ini adalah dorongan besar bagi usaha kami untuk terus berkembang,” ungkapnya.

Melalui program ini, Universitas PGRI Madiun terus menunjukkan komitmennya untuk berkolaborasi dengan masyarakat, pemerintah, dan pelaku UMKM dalam menciptakan ekosistem yang mendukung kemajuan ekonomi lokal.