Mengusung semangat membangun generasi yang lebih peduli dan bijaksana, Kelompok 26 KKN-T PM Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) menggelar sosialisasi bertajuk Bela Bangsa dengan tema “Anti Bullying, Intoleransi, dan Kekerasan Seksual” di SDN Pojok pada 07/01/2025, kemarin. Acara yang diikuti oleh siswa sekolah dasar kelas 4 hingga 6 serta para guru dan Kepala Sekolah ini bertujuan untuk menyebarkan kesadaran dan pemahaman kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga keamanan, kenyamanan, dan rasa saling menghargai di lingkungan sekolah.

Penanggung jawab acara, Deva Maulida Hadi Nugraha dan Nurul Aysha, memimpin jalannya sosialisasi yang menghadirkan dosen Fakultas Hukum Universitas PGRI Madiun, bapak Bambang Eko Nugroho, S.H., M.H., CLA, sebagai pemateri utama. Dalam kesempatan tersebut, bapak Bambang Eko Nugroho, S.H., M.H., CLA memaparkan topik-topik krusial seperti perundungan (bullying), berbagai bentuk kekerasan fisik dan psikologis, hingga masalah kekerasan seksual serta intoleransi yang seringkali terjadi di lingkungan sekolah.

"Tujuan utama ini adalah membangun kesadaran tentang dampak buruk bullying dan intoleransi, serta memberi pemahaman kepada siswa-siswi agar dapat melindungi diri mereka sendiri dari kekerasan dalam berbagai bentuk," ujar Bambang Eko Nugroho dalam sambutannya.

Acara kemudaian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung sangat interaktif dengan partisipasi aktif dari siswa. Untuk memotivasi lebih banyak siswa terlibat, acara juga menyediakan doorprize. Beberapa pertanyaan yang muncul di sesi tersebut antara lain mengenai pengertian bullying, perbedaan gender, diskriminasi, serta contoh-contoh nyata yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menghentikan segala bentuk kekerasan, bullying, dan diskriminasi gender di lingkungan sekolah. Sosialisasi ini menjadi bagian dari Program Unggulan Bela Bangsa yang dilaksanakan oleh Kelompok 26 KKN-T PM Universitas PGRI Madiun, sebagai langkah konkret dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan bebas dari kekerasan dan diskriminasi.